- Seknas SPAB Lakukan Uji Coba Instrumen Survei Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim di 11 Provinsi
- Dirjen PDM Puji Penggunaan AI dalam SPMB di Surabaya (Jatim)
- Kemendikdasmen-Gubernur Jabar Bahas Program Revitalisasi Sarpras dan Angka Putus Sekolah
- Inspektur Jenderal Kemendikdasmen Pantau Pelaksanaan SPMB 2025/2026 di Kota Bekasi
- Pemerintah Dorong Swakelola & Transparansi Data Menuju Pendidikan Berkualitas Lewat Revitalisasi SD
- Kemendikdasmen Berikan Bantuan untuk Sekolah yang Terkena Dampak Banjir Bandang di Kab. Donggala
- Mendikdasmen Tinjau Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Jawa Tengah
- Komitmen Unit Utama dalam Mendukung Tata Kelola Kemendikdasmen
- Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)
- Membangun SMK Unggul dan Relevan melalui Sinkronisasi dan Harmonisasi Program Pengembangan SMK 2025
Seknas SPAB Lakukan Uji Coba Instrumen Survei Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim di 11 Provinsi
Dalam upaya memperkuat data dan informasi mengenai kesiapsiagaan dan pemahaman satuan pendidikan terhadap bencana dan perubahan iklim, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) bersama Yayasan Plan Internasional Indonesia dan Program INOVASI mengembangkan instrumen survei baru. Instrumen ini ditujukan untuk mengukur pemahaman kepala sekolah, guru, dan peserta didik terhadap mitigasi bencana dan perubahan iklim, serta akan diintegrasikan ke dalam Survei Lingkungan Belajar (SULINGJAR) milik Kemendikdasmen.
Uji coba butir soal instrumen ini dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 21 Juni 2025 di 21 kabupaten/kota dari 11 provinsi di Indonesia. Sebanyak 150 satuan pendidikan dari berbagai jenjang—mulai dari PAUD hingga SLB—ikut terlibat dalam proses ini. Proses uji coba difasilitasi oleh tim dari Seknas SPAB dan para fasilitator daerah dengan dukungan dari berbagai mitra seperti Plan Indonesia, INOVASI, IGI Jawa Timur, dan dinas pendidikan setempat.
Instrumen uji coba terdiri dari tiga jenis soal untuk responden siswa, guru, dan kepala sekolah. Responden siswa berasal dari kelas 5 SD/SDLB, kelas 8 SMP/SMPLB, dan kelas 11 SMA/SMK/SMLB. Mereka menjawab pertanyaan seputar risiko bencana, tindakan saat bencana, informasi peringatan dini, serta penerapan budaya sadar bencana. Sementara itu, instrumen untuk guru dan kepala sekolah menilai sejauh mana program, kebijakan, dan pelatihan kesiapsiagaan diterapkan di sekolah.
Baca Lainnya :
- Dirjen PDM Puji Penggunaan AI dalam SPMB di Surabaya (Jatim)0
- Kemendikdasmen-Gubernur Jabar Bahas Program Revitalisasi Sarpras dan Angka Putus Sekolah0
- Inspektur Jenderal Kemendikdasmen Pantau Pelaksanaan SPMB 2025/2026 di Kota Bekasi0
- Pemerintah Dorong Swakelola & Transparansi Data Menuju Pendidikan Berkualitas Lewat Revitalisasi SD0
- Kemendikdasmen Berikan Bantuan untuk Sekolah yang Terkena Dampak Banjir Bandang di Kab. Donggala0
Proses pengisian survei dilakukan secara daring melalui tautan yang telah disediakan atau menggunakan formulir yang disediakan. Data yang dikumpulkan akan dianalisis dan dibahas dalam lokakarya hasil uji coba pada tanggal 26 Juni 2025. Hasil akhir akan diserahkan ke Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmendik) sebagai bahan pengembangan instrumen resmi dalam SULINGJAR. Langkah ini diharapkan menjadi pijakan strategis dalam mewujudkan satuan pendidikan yang aman bencana dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Sumber berita https://spab.kemendikdasmen.go.id/
