- Hardiknas 2025: Mendikdasmen Serukan Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Nasional
- Sapa Murid di Bogor, Mendikdasmen Budayakan Jaga Lingkungan dan Hormati Guru
- Revitalisasi Sekolah, Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah Perbaikan Mutu Sarpras
- Hardiknas, Mendikdasmen Dampingi Presiden Resmikan Program Hasil Terbaik Cepat di SDN 5 Cimahpar
- Terima Rekomendasi Konsolnas, Mendikdasmen Apresiasi Dedikasi dan Masukan Peserta
- Naskah Pidato dan Doa Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025
- Mendikdasmen Paparkan Program Prioritas di Konsolnas Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025
- Konsolidasi Nasional, Menko PMK Ajak Daerah Prioritaskan Pendidikan
- Robot Ondel Ondel Karya Siswa SMK Dipamerkan di Konsolidasi Nasional
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Wadah Pemangku Kepentingan Perkuat Komitmen Kolektif Bangun Pendidikan
Siswa Indonesia Raih Medali Emas di Kancah Internasional dengan Karya Inovatif Ramah Lingkungan

Keterangan Gambar : Siswa Indonesia Raih Medali Emas di Kancah Internasional dengan Karya Inovatif Ramah Lingkungan
Thailand, Kemendikdasmen - Siswa Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah Internasional. Produk inovatif karya siswa SMA Labschool Cibubur berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi penemuan internasional bertajuk Thailand Inventors Day yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 2 dan 6 Februari 2025. Kompetisi ini diikuti oleh 699 tim dari berbagai negara tanpa klasifikasi tingkat pendidikan atau usia.
Tim Indonesia, yang terdiri dari siswa kelas X SMA Labschool Cibubur, menciptakan biopestisida ramah lingkungan bernama Spyte, yang terbuat dari limbah teh hitam dan ekstrak cabai. Produk ini dirancang untuk mengendalikan hama ulat daun teh tanpa merusak lingkungan. Dalam presentasi berjudul “Spyte: Bio Pesticide from Black Tea Waste (Camellia Sinensis) and Chili (Capsicum Frutescens) Extract Against Tea Worms (Chrysodeixis Chalcites)”, inovasi ini berhasil memukau para juri dan meraih medali emas.
Ketua tim penelitian Spyte, Inspira Ainunnisa, bersama dengan timnya, telah melakukan upaya dalam menemukan bahan-bahan daur ulang dan ramah lingkungan untuk pengembangan biopestisida Spyte. Dalam penjelasannya, Inspira menyampaikan bahwa Spyte tidak hanya efektif dalam membasmi hama, tetapi juga berfungsi untuk melindungi tanaman peliharaan di rumah.
"Upaya pemberantasan hama ini harus dipastikan tidak merusak lingkungan hidup," ujar Inspira.
Produk Spyte telah melalui berbagai uji laboratorium, termasuk uji fitokimia di Universitas Indonesia, dan telah didaftarkan dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Komposisi produk Spyte ini sudah melalui uji fitokimia di Departemen Kimia Universitas Indonesia dan telah dicatatkan dalam HAKI dengan nomer EC002024260665 pada tanggal 24 Desember 2024” jelasnya.
Proses pengembangan Spyte melibatkan serangkaian penelitian mendalam, mulai dari uji toksisitas pada tanaman teh hingga pengujian homogenitas dan pH di Laboratorium UI, setelah pengujian di laboratorium SMA Labschool Cibubur. Tim juga melakukan presentasi terbuka dalam bahasa Inggris baik di sekolah maupun saat kompetisi dilaksanakan di Bangkok.
Anggota tim Spyte meliputi Inspira Ainunnisa (ketua), Nayla Larasati, Erin Pramesthi Putri, M. Hafiz Ahyan, Nayaka Pramudya, dan Imanda Sekar. Kedatangan mereka ke tanah air disambut hangat oleh para guru dan orang tua di SMA Labschool Cibubur.
Prestasi yang diraih oleh siswa SMA Labschool Cibubur di Thailand Inventors Day bukan hanya sekadar medali emas, tetapi juga merupakan simbol dari inovasi dan keberlanjutan yang dapat menginspirasi generasi muda Indonesia. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, pelajar Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dan memberikan kontribusi nyata bagi sektor pertanian serta lingkungan.*** (Christine, Denty)
